Untuk sejenak mari kita lupakan etika menulis dan hal-hal yang membatasi
diri. Aku tau besarnya kemarahan dan rasa jengah kalian ketika kita harus
berhadapan dengan dia. Namun diatas kemarahan yang membara, kalian lupa…
Lupa mengarahkan bara kemarahan, hingga yang terjadi. Adalah manusia
tanpa dosa yang menanggung amarahmu.
Sejenak mari kita lupakan rasa rendah diri, rasa yang membuat kalian
merasa aman ketika berada dalam suatu posisi. Rendah diri bukan berarti mencari
jalan aman, rendah diri hanya rasa yang timbul saat kamu mencoba menerima belas
kasih orang lain.
Masihkah kau ingat dengan caramu bernafas? Atau berapa hembusan nafas
yang kau tarik ulur dalam semenit?
Kita boleh diam, bukan berarti lupa dan tidak peduli. Cuek, acuh tak acuh
hanyalah julukan yang diberikan pada mereka yang tidak peduli, bukan diam.
Sejenak saja… mari kita merasa hebat dan meyakinkan diri sendiri. Kita kuat,
strong men, pintar, kita hebat, kita
kaya hati dan kita tetap manusia. Manusia yang mengumpulkan segala daya untuk
menerobos halangan di depan mata.
Aku yakin dan aku percaya….
Aku Kuat, Aku Hebat dan Aku Peduli…
Dan aku…. Siap menyongsong Skripsi..
Yeah,,, mari sejenak melihat diri sendiri. Sudahkah kita cakap untuk
berbuat?
Skripsi…. Aku datang J