~~Tanah
air ku tidak kulupakan
Kan
terkenang selama hidupku
Biarpun
saya pergi jauh
Tidakkan
hilang dari kalbu
Tanahku
yang kucintai
Engkau
kuhargai~~
Disinilah…
ditempat ini (#tunjukhati) telah disemayamkan nama yang harumnya lebih wangi dari
sekuntum mawar merah. Suatu tempat dibumi yang berlimpahan jutaan rahmat,
disini terhampar sawah yang menghijau, kebun-kebun kelapa sawit yang luas,
hutan-hutan yang masih pekat dengan gunung berapi yang tinggi dan hamparan
langit biru nan cantik serta lautnya yang sangat luas tak terkira. Ditempat
inilah saya tumbuh menjadi insan manusia yang pemalas, lantaran kesuburan dan
kemasyuran memacu otak manusia menjadi miskin akal dan menyepelekan banyak hal.
Seperti teori seorang filsuf dari Inggris yang telah saya lupakan namanya,
bahwa kekayaan alam yang dimiliki suatu bangsa menjadikan rakyatnya kurang
kreatif dalam mengolah hasil bumi. Nahasnya,,, saya telah menjumpai tempat itu,
tepat dibawah kaki saya berpijak…. Indonesia.
Rasanya
aku menyesal telah mengetik paragraf pembuka seperti itu!. Sungguh, tadi
pikiranku sangat jernih untuk mengukir kata-kata yang indah. Tapi jari-jariku
sendiri menghianati pikiranku dan malah murtad. OMG… how could it be..
Saudara,
apa yang anda pikirkan tentang Surga bila saya memberi pertanyaan untuk
mendefinisikan tanah surga? Misalkan tanah, bagi saya tanah adalah tempat
dibumi yang dapat kita pijak dan dapat kita tanami tumbuh-tumbuhan. Lalu Surga. Menurutmu apa
artinya?
Sederhannya,
mungkin surga adalah tempat yang dipenuhi dengan keindahan yang tiada tara dan
tidak tergambarkan dengan tempat di bumi sebelumnya. Actually, Surga adalah tempat yang dijanjikan Tuhan untuk kita
karena kebaikan kita. Bisa jadi kan? Lalu kalau tanah surga?
Kemarin: -> Beberapa kali mengikuti proses latihan
saat penggarapan naskah “Balada
Sumarah” sekitar akhir bulan juni lalu berhasil memompa semangat
nasionalisme kami semua, para kru sumarah. Pertunjukan emosional itu dijejali
lagu Tanah Airku, sepintas lirik yang telah saya tulisakan diatas. Coba deh
kalian dengarkan sambil merem! Pasti klo nggak tambah semangat ya tambah
ngantuk. Haha…
Tanah Surga….,
Saya harap, saya telah menginjaknya dan berbangga hati
karna tuhan memberikan saya tempat yang sangat mahsyur dengan kekayaan alam
yang melimpah, sinar matahari dan suhu yang bersahabat, juga teman-teman yang
sangat mendukung seperti kalian semua. Sempurna dengan adat budaya ketimuran.
Mungkin saya yang merasa sempurna dan bahagia, lalu saudara saya yang lain?
Tinggal di pulau Jawa dengan infrastruktur yang memadai, akses kesehatan,
pendidikan, sarana dan prasarana umum yang tidak perlu diragukan lagi. Dapat
bertemu dengan “Manusia” dimana-mana. Apalagi sinyal yang stay on sukses bikin kita up
date informasi dengan selisih sepersekian detik, BbuuUuMMMmmm….. semua orang tau apa yang baru saja terjadi di
tempat lain. Luar biasa…
Masih di
tanah surga, tempat yang menawarkan persahabatan. Menurutmu, apakah teman-teman
kita, saudara-saudaramu yang bermukim diwilayah terpelosok negeri ini serta
yang berada di perbatasan antara dua negara sana. Apakah mereka masih
menyebutnya tanah surga? Tempat yang ramah dan bersahaja? Masihkah?
Ya, tanpa
perlu menjawabnya. Saya rasa telah saya temukan tujuan dari masa aktif umur
saya saat ini. Berbekal kemampuan dari studi-studi ekonomi pembangunan dari
perkuliahan, saya harap akan berguna untuk ikut membangun negeri. Untuk tanah
surga yang telah menjamin hidup saya selam 4 tahun dan surat dari orang nomor wahid
di republik ini. Saya semakin bersemangat,,,
Kurang
satu tahun lagi setelah ini, saat tugas paling akhir dunia akademis terlampaui
dan gelar itu,,, gelar itu yang akan mengantarkan pada gerbang cakrawala takdir
saya. Hidup dengan mereka yang terpinggirkan sejak lahir. Terpinggirkan bukan
karena kemauan mereka, tapi karena takdir yang dipilihkan tuhan untuk mereka.
Owh,,, lihat! Didepan sana!
Bukankah menyenangkan bila hidup ini dihabiskan untuk
berbagi bersama >.<