DENYUT NADI dan TETESAN DARAH
Bayangan buram
menjadi klise-klise pehelatan memilukan
Tepat ketika aku
berdiri menyandang senapan dideretan para serdadu
Uluran tali
terangkat tertarik
Berjalan
mengendap-endap menuju langit
Ke ujung tiang
pembebasan
Lihat!!!
Benderaku terangkat naik menghiasi negeri
Sesaat sebelum ribuan peluru menghujam barisanku
Porak-poranda dibarengi desingan, apa makna sebuah
kain merah dan putih?
Nyawa ini tak sebanding
Serangan dadakan
telah mengiris hati para pejuang
Ketika merah dan
putih menjadi bendera
Ketika bendera
adalah lambang merdeka
Aku sumbang
merah dari darah
Dan mata yang terasa
nanar
Nadi hilang
timbul dari peredaran
Aku mulai
menikmati hidupku di ujung terakhir
Tepat ketika lainnya
berkata… MERDEKA!!!
MERDEKA BUNG….!
MERDEKA!!!
Aku lindap dalam
kemerdekaan bangsaku
Malang, 19 Maret 2014