“You’ll never walk Alone” ---Liverpoll---
Kalau aku sampai jalan sendirian, pasti parah amat ya sampe nggak punya
kawan. Hopefully, never be happened.
Alhamdulillah, selama kurang lebih 21 x 350 hari = berjuta –juta waktu aku
hidup dan mengenal banyak orang. Yupps… hidup itu indah kalau kita saling
mengenal meski tidak bertalikan darah. Terlebih lagi setelah mengikuti beberapa
event nasional, dapat kenalan banyak baik
senusa, sebangsa dan beberapa tersebar di belahan bumi yang lain.
Imam Syafi’I pernah berkata “Merantaulah,
kau akan dapat pengganti dari kerabat dan kawan. Tinggalkan negeri dan
merantaulah ke negeri orang”. Selama berabad –abad, kutipan puisi ini mengilhamiku
untuk “berjalan –jalan” alias Move on.
Entah itu move on dari kota ke kota lain atau dari hati ke hati yang lain. *ekh,
subjek yang terakhir nggak beneran kq.
Perjalanan bagiku bersifat pribadi, meski sedang berjalan dalam satu rombongan.
Perjalananku bukanlah perjalanan mereka.
Yups,,, Traveling… dengan budged MurMer adalah itinerary dambaan. Salah satu tujuannya mampir ke tempat –tempat dimana
kawan kita tinggal. Biasah ~(v,v~)* menghemat uang dengan mengirit beberapa
item pengeluaran. Hahaha..
Masih di awal tahun 2015, kamu pasti sudah merencanakan trip liburan
tahun ini kan? ada yang mau keluar negeri? Wisata alam? Kota? Jelajah museum? Susur
pantai? Apapun objek wisatanya, jangan lupa mendokumentasikan ya boys & girls. Why? Pasti paham dah.
Dokumentasi selain untuk nostalgia, juga sebagai media informasi untuk
teman/kenalan yang mungkin mau ke tempat yang sama. Meski beberapa dokumentasi
itu tujuannya untuk bikin Iri
dan keki temen –temen
yang jauh dimata, tapi dekat lewat sosial media. Sampai ada istilah selfie, narsisisasi, foto depan plang papan informasi, depan pasar,
museum, landmark, apa lah itu pasti
kamu pernah kan?
Gak usah malu, aku juga begitu. Tapi kagak parah –parah amat sih.
Hehe
Sometimes kalau ada di suatu tempat ingin foto paling kece buat
dijadiin DP atau PP. terutama yang sampe jadi Holic+addict dan foto berkali –kali ampe kameranya meleduk. (Emang elpiji
3 kiloL)
Yes… u right. Kamera
emang penting banget dibawa saat kita lagi jalan –jalan, alat buat nangkap
moment paling Ketje pas nemu di jalan. Atau moment yang kita buat perfect juga
bisa. Misalkan aja lagi jalan sama pacar, calon pacar, calon mantan, penting
bukan pacar orang aja yak. Nyesek ntar.JJJ
Udah turun bukit naik lagi trus gituuuu aja kagak selesai –selesai,
jelajahi garis pantai sampe pantainya gak jadi garis malah jadi kali (sungai),
air terjun dan sejuta wisata alam lainnya tetep aja nggak punya kamera dan
ngandalin kamera temen??? Sumpah lue sama banget sih sama gue L. Sebel kan? Iya bener… traveling udah jadi hobi pake addict. Alhasil beberapa kali
mengandalkan kamera “yang lain”. Entah itu DSLR tetangga, Camdig calon mantan
pacar pasti ada yang bawa.
My trip belong to 2015? Banyaaakkkkk. Salah satunya B29 (desa diatas
awan) akhir pekan ini yang baru aja di cancel.
Akan beneran naik ke puncak gunung Semeru bulan April, pantai Lenggoksono
februari depan, Insyaallah Palu Agustus nanti dan beberapa kota yang masih jadi
Secret. Biar penasaran.. biar kepo…
Jadi, Pleaseeeeeeeeeeeeeeeeeeee…
menangin kamera ini buat aku ya JJJJJJJJJJJ… ngarep banget nih… ntar nggak bisa tidur loh.. #loh.
Postingan ini diikutkan dalam lomba yang digagas oleh "PERGI DULU"