background laut utara jhekarrrdah |
Kamu tau apa yang
terjadi pada tanggal yang sama seperti hari ini di bulan oktober lalu?. Ya, tanggal 19 bulan
Oktober 2013. Di hari sabtu yang cerah dan langit membiru bulan lalu, Malang
masih menyambut kami dengan udara yang luar biasa. angin berhembus dengan mesra
seraya memberi semangat yang senantiasa baru. Makanan dengan rasa yang
bertambah nikmat saja karena hati kami berbunga-bunga. Entahlah, seakan semesta
raya mendukung kesungguhan niat besar kami kala itu.
Layaknya girl band
Seven Icon, personil kita emang ada tujuh tapi nggak selebay mereka juga
~(-_-~)*. Mereka diantaranya ada Ainil alias I’in, Andhika si ketum, Anak
produksi gue si Ihsan, kakak geblek gila Chempin, si kriwil Ratih, nduk Anisa
alias Pesut dan akika, si bunga mawar Rosita. Hahaha… kami bertujuh menyatukan
kekuatan pribadi kami dan membentuk satu kesatuan utuh yang tidak terpisahkan.
Mulai hari sabtu itu bekal niat kami akan menjadi perjalanan ribuan kilometer
yang penuh lika-liku dan menyita perasaan.
Sabtu, 19 Oktober 2013
tepat pukul 15:25 WIB. Sebuah kereta api ekonomi dengan sembilan gerbong tujuan
Malang-Jakarta telah tiba di stasiun Kota Baru, Malang. Kereta yang akan
membawa kami sampai di Jakarta. Perjalanan yang kami tempuh sekitar seribu
kilometer. Setibanya kami di stasiun kota baru pukul 15:40 WIB, teman-teman
sanggar melepas kami dengan kehangatan dan do’a semoga perjalanan panjang kami
akan selamat sampai dengan sekembalinya. Kami saling berpelukan dan mendo’akan.
Bahkan keluarga besar salah seorang personil ikut melepas kepergian kami di
stasiun kota Malang. Setelah cek in dan masuk ruang tunggu, 10 menit kemudian kereta
kami berangkat. Bye malang… Jhekarrdah…. We’r coming…
Sepanjang perjalanan
panjang kami di kereta, sangat banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Merekam
tiap moment yang terjadi alias ngrekam, ngepoto, ngturu, ngemil dan ngoceh. Ya nggak senista itu juga
sih, Cuma emang semenjak keberangkatan kami sudah swasembada makanan. Nggak
Cuma makanan ringan kayak kapas dan gelembung udara, makanan berat, kernet
daging sapi, sambal segepok, pernasian sama Orem-orem pun kami bawa. Keren kan…
ditambah lagi ketika kereta api melewati stasiun Kediri, ibu seorang personil kami.
Alias mamanya pesut udah nyusul ke pemberhentian kereta api di stasiun kota Kediri
sambil bawain tiga bungkusan. Dua bungkus nasi goring penuh daging sama bak mie
seafood . porsinya kayak beli di
warung Ikana- kota Malang. Jadi satu porsi muat untuk ngisi 4 perut. Pastilah nih
bungkusan bisa jadi temen yang care ntar malam.
Sepanjang malam itu
pula kami ngobrolin banyak hal. Sampe ibu-ibu yang duduk didepan mas champin
kasih warning. Tapi ibuk itu juga seenaknya sendiri loh, sumpah!!! Mas champin
yang tengah malam kebelet pingin ke toilet ninggalin bangkunya. Sedang kita berenam
yang duduk di seat C, D, E, dua seat dengan kapasitas 6 orang dan saling duduk
berhadapan. Awalnya kita santai. Eh, tu ibu-ibu malah kakinya diluruskan di
kursinya mas champin dan nggak mau pindah sekalipun lihat mas champin berdiri. Kami
juga ngerasa segan ngomong ke yang lebih tua. Tapi tuh ibu nggak pernah nyadar
diri. So, 2 kursi berhadapan untuk 6 orang itu disulap jadi buat tujuh orang. Alhasil
gue, pesut sama mbak iin yang berbadan subur dapat tempat istimewa buat duduk
bertiga. Sedang mas champin, ihsan, michin dan mas dika yang dikategorikan
berbadan lurus-lurus saja udah bisa muat untuk duduk berempat. Kasihan sih,
tapi kita tetep aja bisa enjoy. Bahkan kita sempet tidur pulas semua kq. Sampe pagi
harinya sekitar daerah tegal, mas champin dapat seat kosong buat duduk sendiri.
Terlambat dua jam dari
jam kedatangan kereta di stasiun pasar senin, om-nya micin datang disaat yang
tepat. Beliau yang tinggal di depok jauh-jauh datang bawa mobil innova-nya mau
ngangkut kita ke pantai ancol. Pantai yang sering nampang distasiun televisi negeri
ini. Selama perjalanan dari stasiun pasar senin ke pantai ancol, kami banyak
ngobrol ala mahasiswa geblek. Untung om-nya michin berjiwa muda, jadi nggak
takut salah ngobrol remeh-temeh. Bahkan beliau pernah bilang, “ ya ini nih
tujuh orang kampung masuk kota” sambl ketawa keras. Haha.. kami sadar kalau itu
gurauan, soalnya anak-anak mana ngaruh dengan omongan begitu. Mereka malah
asyik aja cerita soal rosokan mbak intan, banjir, macet dan inventaris. Kebanyakan
kerja lapangan bareng kita emang selalu terbersit pikiran yang indah untuk
memindahkan barang cantik yang kurang terpakai supaya bisa dimanfaatkan
utilitasnya oleh orang banyak. Alias memindahkan barang ke sanggar hampa trus
dikasih stiker Inventaris. Geblek kan?!
Michin niatnya ngambil kacamata. tp gue gak tau kenapa mereka begitu |
Ada juga yang cerita
tentang gedung-gedung tinggi, entah bagaimana menuliskannya. Bahasa antara kita
untuk menggambarkan sesuatu terkadang emang sulit dijelaskan lewat kata-kata. Haha…
bahasan kami nggak pernah lepas dari Sarimin, monolog bertokoh monyet yang lagi
dipelajari mas champim. Pembantu semacam TKI dalam naskah Sumarah yang baru aja
jadi prosesnya si pesut. Aku, mbak iin, ratih sama andika yang bakal mentasin “Ayunan”
juga nggak lepas dari kata sayang, penjual Koran, mengacalah dan rupa-rupanya
kamu rupa rupanya (dialog gue yang harusnya dilafalin “ rupa-rupanya kamu mulai
lupa rupanya” |maklum belibet ngomongnya). Omongan kayak gini nggak pernah
bakal habis buat diceritain.
Sarimin memegang pucuk gedung *,* |
Sampai di pintu masuk
ancol, anak-anak di seat mobil belakang disuruh sembunyi sama om-nya micin. Mereka
para cowok-cowok itu percaya dan langsung gerak, ada yang nutupin diri pake
sarung/jaket, ada yang langsung duduknya melorot kebawah. Pokoknya mereka
sembunyi dari petugas pintu masuk supaya nggak bayar. Ahaha.. padahal om-nya
micin Cuma bercanda doang. Alhasil masuklah kita ke ancol, udah bawa mobil
orang, free pula tiket masuknya (Makasih ya om,,, akhirnya stelah penantian
bertahun-tahun kami lolos juga masuk pantai Ancol gratis #Lohh). Keliling lagi,
jalan-jalan lagi, foto-foto… dan, siang yang terik itu pula kami merasakan
pesisir utara Jakarta yang panas dan bersih… sehari tinggal dijakarta sebelum
besok harus lepas landas lagi ~(+,+~)… Jhekardahhh ,,,
I will be there again
next month \(*,*)/