post Istimewa

Jumat, 24 Januari 2014

Medan - Penjelajahan Sehari #Medan part 3

          Hari terakhir dalam tajuk “Temu Teater Mahasiswa Nasional”. Kita bertujuh, gue, ratih “Michin”, Andhika, anisa “Pesut”, Ihsan, Iin dan Champin nggak mau ketinggalan “Jalan-Jalan Men… episode kota medan”. so, hari terakhir di kota Medan ini kita berniat buat keliling. Habis pengaruhi LO kita nan baikkk hati, si Agung anak teater ‘O’ USU supaya jadi tourguide. Dengan senang hati kita pilih jalan kaki keliling kota Medan. haha

Dari Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU), kita jalan kaki melewati universitas Katolik Nomansen kearah stasiun kereta api. Gila men, stasiun disana lebih bagus dari yang ada di Jawa loh. Plus keretanya juga keliatan lebih kece. Stasiunnya bersih banget, ada eskalatornya juga bentuk keretanya seperti yang ada di Korea. Kita lihat dari jembatan “TITI GANTUNG”, jalan setelah kuil pagoda dan mall Lippo yang dalam proses pembangunan. *klo gag salah namanya begitu*.

Lalu jalan lagi ke titik nol kota medan, yaitu lapangan merdeka kota medan. sambil mencari mesin ATM *pacar yang setia pas backpacker*, beberapa anak foto-foto dilanjut melewati PT PP London sumatera utara  gerbang masuk ke area kota tua Kota Medan. si tourguide berani loh ngambil foto kita dari tengah perempatan lampu merah. Padahal, kalau di Jawa dia bisa kena damprat semua orang. Keren banget tuh anak..

Sembari nyari ****mart, hunting tempat itu buat nyari minuman sekaligus snack buat kita jalan. Lalu beli roti canai yang dijual orang – orang keturunan India dekat tower air *icon kota medan*.

Tower air merupakan salah satu monument air yang mempunyai sejarah di kota Medan. ini merupakan milik PDAM Tirtanadi Sumut. Setelah minta ijin dan nyerahin KTP buat jaminan. Kita boleh foto-foto dan memanfaatkan fasilitas yang ada. Gue sempet wudhu disana, airnya men,,,, segerrr bener,,,

Setelah itu masih dilanjut lagi ke Masjid Raya Al-Mahsun. Disana juga banyak turis mancanegara yang hadir. Kemarin sempet papasan sama orang cina, kedengaran dari bahasa yang mereka pakai. Juga sialnya, aku langsung masuk dan minta ijin penjaga masjid ditemene sang tour guide. Tapi tau apa saudara???
Gue dimaki, dihina-hina gara-gara gue masuk gak pake hijab. Iuhhh… salah sasaran. Sedangkan temen-temen cewek gue pada kabur keluar gerbang pas bapak penjaganya mulai nyolot. Gue ngrasa bersalah, untung gue karakteristik orang jawa. Jadi orangnya marah, gue Cuma senyum sambil bilang iya pak, baik pak, maaf pak. Haha… akhirnya gue sama yang lain masuk juga kedalam J

Dari masjid raya kita jalan kaki ke Istana Kerajaan Deli – Istana Maimun. Istana kebesaran yang megah dan biasa disebut istana putrid hijau. Disana penuh dengan corak emas dan arsitektur yang indah banget. Beberapa temen-temen sempat ada yang foto pake baju daerah. Sekarang ini, keturunan raja deli sang pewaris takhta masih kecil dan sedang menuntut ilmu didaerah provinsi Sulawesi selatan bersama keluarga ibunya. So far, istananya asik banget. Seruuu

At least, setelah berjalan kaki seharian. Kita putuskan buat naik angkot ke Universitas Sumatera Utara, tepatnya ke teater ‘O’ USU. Disana ada lomba teater anak SMP dan sekalian mampir kesanggar anak ‘O’. tak lupa juga mampir tidur sejenak sebelum kembali ke TBSU. Hari yang melelahkan….


Magrib ketika kami kembali ke TBSU, kami juga dapat kenalan baru dan pengalaman luar biasa… supir angkot kami orang asli Medan, Batak pula. Bah… ketika sepeda motor mendahului dia, dia marah. Angkot kita berasa jadi mobil balap F1. Nggak Cuma jalan yang diterjang. Trotoar depan Ruko pun bener-bener dilibas. Jan Sopir Medan Suangarrrr….

oiaaa~~ dokumentasinya di postingan berikutnya ya :D