Hari terakhir dalam tajuk
“Temu Teater Mahasiswa Nasional”. Kita bertujuh, gue, ratih “Michin”, Andhika,
anisa “Pesut”, Ihsan, Iin dan Champin nggak mau ketinggalan “Jalan-Jalan Men…
episode kota medan”. so, hari terakhir di kota Medan ini kita berniat buat
keliling. Habis pengaruhi LO kita nan baikkk hati, si Agung anak teater ‘O’ USU
supaya jadi tourguide. Dengan senang
hati kita pilih jalan kaki keliling kota Medan. haha
Dari Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU), kita jalan kaki melewati
universitas Katolik Nomansen kearah stasiun kereta api. Gila men, stasiun
disana lebih bagus dari yang ada di Jawa loh. Plus keretanya juga keliatan
lebih kece. Stasiunnya bersih banget, ada eskalatornya juga bentuk keretanya
seperti yang ada di Korea. Kita lihat dari jembatan “TITI GANTUNG”, jalan
setelah kuil pagoda dan mall Lippo yang dalam proses pembangunan. *klo gag
salah namanya begitu*.
Lalu jalan lagi ke titik nol kota medan, yaitu lapangan merdeka kota
medan. sambil mencari mesin ATM *pacar yang setia pas backpacker*, beberapa
anak foto-foto dilanjut melewati PT PP London sumatera utara gerbang masuk ke area kota tua Kota Medan. si tourguide berani loh ngambil foto kita dari tengah perempatan lampu
merah. Padahal, kalau di Jawa dia bisa kena damprat semua orang. Keren banget
tuh anak..
Sembari nyari ****mart, hunting tempat itu buat nyari minuman sekaligus
snack buat kita jalan. Lalu beli roti canai yang dijual orang – orang keturunan
India dekat tower air *icon kota medan*.
Tower air merupakan salah satu monument air yang mempunyai sejarah di
kota Medan. ini merupakan milik PDAM Tirtanadi Sumut. Setelah minta ijin dan
nyerahin KTP buat jaminan. Kita boleh foto-foto dan memanfaatkan fasilitas yang
ada. Gue sempet wudhu disana, airnya men,,,, segerrr bener,,,
Setelah itu masih dilanjut lagi ke Masjid Raya Al-Mahsun. Disana juga
banyak turis mancanegara yang hadir. Kemarin sempet papasan sama orang cina,
kedengaran dari bahasa yang mereka pakai. Juga sialnya, aku langsung masuk dan
minta ijin penjaga masjid ditemene sang tour guide. Tapi tau apa saudara???
Gue dimaki, dihina-hina gara-gara gue masuk gak pake hijab. Iuhhh… salah
sasaran. Sedangkan temen-temen cewek gue pada kabur keluar gerbang pas bapak
penjaganya mulai nyolot. Gue ngrasa bersalah, untung gue karakteristik orang
jawa. Jadi orangnya marah, gue Cuma senyum sambil bilang iya pak, baik pak,
maaf pak. Haha… akhirnya gue sama yang lain masuk juga kedalam J
Dari masjid raya kita jalan kaki ke Istana Kerajaan Deli – Istana Maimun.
Istana kebesaran yang megah dan biasa disebut istana putrid hijau. Disana penuh
dengan corak emas dan arsitektur yang indah banget. Beberapa temen-temen sempat
ada yang foto pake baju daerah. Sekarang ini, keturunan raja deli sang pewaris
takhta masih kecil dan sedang menuntut ilmu didaerah provinsi Sulawesi selatan
bersama keluarga ibunya. So far, istananya asik banget. Seruuu
At least, setelah berjalan kaki seharian. Kita putuskan buat naik angkot ke
Universitas Sumatera Utara, tepatnya ke teater ‘O’ USU. Disana ada lomba teater
anak SMP dan sekalian mampir kesanggar anak ‘O’. tak lupa juga mampir tidur
sejenak sebelum kembali ke TBSU. Hari yang melelahkan….
Magrib ketika kami kembali ke TBSU, kami juga dapat kenalan baru dan
pengalaman luar biasa… supir angkot kami orang asli Medan, Batak pula. Bah…
ketika sepeda motor mendahului dia, dia marah. Angkot kita berasa jadi mobil
balap F1. Nggak Cuma jalan yang diterjang. Trotoar depan Ruko pun bener-bener
dilibas. Jan Sopir Medan Suangarrrr….
oiaaa~~ dokumentasinya di postingan berikutnya ya :D