post Istimewa

Rabu, 30 April 2014

Aku Sunyi Dalam Sepi

Aku jatuh lemas dalam sepi dan dinginku
Mencoba bertahan meski terpaan badai mengikis
Sesamar hijau yang membiru dalam abu

Aku ingin berucap dalam mantra yang bisa didengar tuhan
Mengadu bagaimana cicak jadi kerbau
Dan banteng mati karna kutu-kutu menggerayangi tubuhnya yang syahdu

Apakah benar punuk tak boleh merindukan rembulan?
Aku bukan takut pulang, hanya takut bertahan
Lantaran setingi apapun gedung tetap saja selalu tersaingi dengan yang baru

Kucukupkan kata, bila mata telah menjadi darah bagi setiap hati yang merintis mengikis.....
Aku sunyi dalam sepi
Aku mati dalam irama yang belum sempat disampaikan secara langsung oleh ombak

Aku bukan aku ketika kamu hanya peduli tentang kamu dan dirimu sendiri.

Malang, 30 April 2014

Kamis, 24 April 2014

Our Silver B'day @ Teater Hampa Indonesia


Tepat di tanggal ini, semua orang ramai-ramai mengucapkan selamat ulang tahun. lebih tepatnya ulang tahun ke 25 semenjak nama ini dilahirkan. bukankah toss kita Hatiku Hatimu Menyatu Dalam Teater Hampa sudah menyatakan bahwa kita adalah satu? satu dalam karya, satu dalam rasa.

sulit untuk mengungkapkan rasa bahagia lewat kata-kata, karena antara A - Z hanya ada huruf yang disejajarkan tanpa pembicaraan dari hatimu sendiri. oke fix ,,,,, i will tell you about my precious time on my 2nd brithday.

24 April 2014, hari kamis.... hari dimana aku harus mengumpulkan semua tugas pemetaan potensi ekonomi daerah. hari itu juga, anak bidangku mempunyai hajat besar untuk merayakan ulang tahun perak. ulang tahun rumah kami yang ke-25 rumah Teater Hampa Indonesia. acara yang sangat dinanti sejak beberapa tahun yang lalu karena ini Perak, sedikit tingkat lebih precious untuk golden age.

Pagi ini aku bangun lebih pagi, tuntutan Tugas Akhir ini begitu menguras pikiranku, u know why? because, kami selama satu semester tidak ada kuliah sama sekali dan diganti sebagai tugas analisis pengamatan pengembangan ekonomi daerah. jadi, aku harus mencari banyak sumber data untuk aku masukkan dalam analisisku. sepanjang pagi sampai siang itu, aku tak pernah sedikit terlalu lama melepas laptop. yaa... you know lah..

karena kecintaan jari-jariku dengan keyboard laptop, sempat beberapa kali ke kamar kecil pun jadi penyesalan. entahlah. setiap detik sangat berharga sekali hari ini. perut yang merongrong pun tidak terasa sama sekali. ya, hari ini aku lupa makan, kebelakang dan lupa untuk segalanya. hanya ada tugas pemetaan potensi ekonomi daerah.

disamping itu, sebagai mimin dunia maya terutama facebook. melepas hari perak jadi beban tersendiri. sembari browsing nyari data, iseng-iseng buka facebook barang 5 menit atau 10 menit. ekh, malah kejebak setengah jam sendiri buat ngasih komentar dan like pada beberapa ucapan selamat ulang tahun untuk rumah tercinta. itung-itung menghormati ucapan tulus mereka yang tercantum lewat staus facebook. dan sempet kepo juga (#ritual wajib).

sampai waktu itu datang. kata offering sebelah, pengumpulan tugasnya pak thomas nggak boleh telat. kudu on time. kalo enggak, laporan yang dikerjakan satu semester itu akan berakhirr sia-sia. beruntungnya,,,, gue datang paling cepet. dan 2 orang terakhir yang datang telat. ruth sama dendy fix bikin temen-temen kena serangan jantung. gila aja bisa telat apalagi nggak ngumpulin. daftar semester depan kalau gitu -,-. so far..... A- bolehlah buat laporan yang gue buat setengah hati dan banyak perjuangan ini :D

at least, selepas tugas mahaberat itu. gue langsung terjun ke sanggar sambil membawa kepala ringan. dan malam ke 25th itu sukses bikin aku percaya sama anak rumtang. selama mereka mau berusaha terutama tanpa aku. aku akan sangat menghargai mereka. terutama untuk ulang tahun perak kita *,*

@rosita_dy

Minggu, 20 April 2014

Apakah aku bijaksana?

H-6...
seharusnya kebahagiaanku makin memuncak. seharusnya aku tidak perlu peduli lagi dengan pressing. seharusnya aku juga bisa selalu toleran.

ya, itu mungkin kamu! bukan aku!
bukan aku!

aku tak setegar itu.
aku tak sekuat itu.
aku tak sebahagia itu.

mencoba bijak hanya akan melahirkan sakit hati. tulus dan setia adalah obat pelipur lara bagi hati yang mendengki.

cukup!!!
itu bukan aku!!!

ya, keputusanmu yang kau ambil bisa jadi dilatarbelakangi karena keegoisan. apakah kamu masih memikirkan tanggung jawab dalam proses pengambilan keputusanmu? coba kau pikirkan dengan hati kecilmu.

Sebuah keputusan memang harus tetap diberlakukan. penarikannya hanyalah sebuah nama buruk. Tunggu!
jangan kau katakan pada yang lain tentang sebuah kebijaksanaan sedang yang kau padang hanya masa depanmu sendiri. Engkau tidak hidup sendiri ~(-,-)~

Minggu, 06 April 2014

Terjebak... a poem

Aku terjebak dalam keasyikanku sendiri
Dalam hingar bingar suara-suara yang menurutku indah
Pada awalnya, aku merasa bahagia
Mendengar banyak instrumen dan tawa yang riang gembira.
Aku sangat mencintai masa-masa ini
Saat aku dan kamu dalam harmoni surga

Namun, penampakan suram kian nyata
Aku mulai bosan
Bosan dengan rutinitas yang diciptakan sistem
Aku lenyap dalam sanubari yang lain

Hai arjuna, rutinitas ini menghisap habis energiku
Melindapkan setiap semangat yang coba terkuar
Hatiku mengerdil, aku sudah tak punya hati lagi
Biar sistem ini yang berlalu,,,
Aku hanya perlu mati dan menutup hati serta pemikiranku

Tunggu,,, tunggu aku 16..
Hanya kau hari dimana pembebasan kuterima
Hanya kau sang pelipur lara yang tak ternista
Wahai penguasa waktu
Hari ini aku hidup namun aku tak menjalani hidupku sebagaimana aku adanya

Ya, aku yang tertelan dalam keasyikanku sendiri
Secara nyata aku mati dalam sistem ini
Aku muak…
Maka muntahkanlah……

Malang, 6 April 2014

Jumat, 04 April 2014

Tanyaku Bunda



Bunda, bisakah engkau hitungkan umurku?
Apa aku sudah cukup dewasa untuk mengerti?
Apa aku memang harus memilih jalanku sendiri?
Bunda, aku tidak apa-apa mungkin

Kali saja engkau mau mendengar jeritanku
Mungkin engkau sudah menarikku dari tempat ini
Ya, aku percaya bunda
Kau adalah orang paling tulus didunia

Sesungguhnya aku tidak tega unvtuk berkata-kata yang sedemikian rupa
Aku hanya ingin kau tau tentang hidupku
Tapi aku tak tega
Bukankah tunas baru butuh perjuangan untuk terus tumbuh besar?

Bunda, aku rindu senyumanmu
Aku rindu pelukan hangatmu
Aku rindu ketika engkau memijat tubuhku yang letih

Bunda, semoga suatu hari nanti aku dapat membalas
Hingar bingar, tawa, air mata, harapan, kecewa
Dan sejuta perasaanmu atasku dengan sebuah senyum dan tawa kebahagiaan

Bunda, aku hanya ingin kau mengerti
Aku sudah besar dan siap berlari mengejar mimpi
Malang, 5 April 2014

Kamis, 03 April 2014

Namaku Clara

Namaku clara…

Entah bagaimana ceritanya ketika aku dilahirkan di dunia. Aku tidak mengerti sama sekali bahkan diusiaku yang sudah jelas-jelas dua dekade. Mungkin clara memiliki arti “klaran”, kesakitan. 

Orang tua angkatku bilang, seorang wanita yang masih muda dengan bayi merahnya mengetuk pintu rumah. Bibirnya yang pucat pasi dan tubuhnya yang dingin memohon pada kami untuk mengambil anaknya. Agar dia tidak merasa bersalah dan merasa tenang. Tenang apabila seorang penjaga telah berada disisi buah hatinya, si jabang bayi.

Jabang bayi atau bayi merah itu ini telah tumbuh dewasa. Menjelma menjadi gadis cantik yang telah dewasa dan menggemaskan. Gadis dengan lekuk indah dan bibir merah menawan serta tubuhnya yang ramping ditambah otaknya yang cerdas itu ternyata aku…

Aku…
Aku…
Aku…

Harus berkata tentang apa lagi aku?

Namaku Clara…

Hasil kesakitan ibu yang melahirkanku dan membuangku karena ketidakberdayaannya.