Bunda, bisakah engkau
hitungkan umurku?
Apa aku sudah cukup
dewasa untuk mengerti?
Apa aku memang harus
memilih jalanku sendiri?
Bunda, aku tidak apa-apa
mungkin
Kali saja engkau mau
mendengar jeritanku
Mungkin engkau sudah
menarikku dari tempat ini
Ya, aku percaya bunda
Kau adalah orang paling
tulus didunia
Sesungguhnya aku tidak
tega unvtuk berkata-kata yang sedemikian rupa
Aku hanya ingin kau tau
tentang hidupku
Tapi aku tak tega
Bukankah tunas baru butuh
perjuangan untuk terus tumbuh besar?
Bunda, aku rindu
senyumanmu
Aku rindu pelukan
hangatmu
Aku rindu ketika engkau
memijat tubuhku yang letih
Bunda, semoga suatu hari
nanti aku dapat membalas
Hingar bingar, tawa, air
mata, harapan, kecewa
Dan sejuta perasaanmu
atasku dengan sebuah senyum dan tawa kebahagiaan
Bunda, aku hanya ingin
kau mengerti
Aku sudah besar dan siap
berlari mengejar mimpi
Malang, 5 April 2014