post Istimewa

Rabu, 30 April 2014

Aku Sunyi Dalam Sepi

Aku jatuh lemas dalam sepi dan dinginku
Mencoba bertahan meski terpaan badai mengikis
Sesamar hijau yang membiru dalam abu

Aku ingin berucap dalam mantra yang bisa didengar tuhan
Mengadu bagaimana cicak jadi kerbau
Dan banteng mati karna kutu-kutu menggerayangi tubuhnya yang syahdu

Apakah benar punuk tak boleh merindukan rembulan?
Aku bukan takut pulang, hanya takut bertahan
Lantaran setingi apapun gedung tetap saja selalu tersaingi dengan yang baru

Kucukupkan kata, bila mata telah menjadi darah bagi setiap hati yang merintis mengikis.....
Aku sunyi dalam sepi
Aku mati dalam irama yang belum sempat disampaikan secara langsung oleh ombak

Aku bukan aku ketika kamu hanya peduli tentang kamu dan dirimu sendiri.

Malang, 30 April 2014