post Istimewa

Kamis, 03 April 2014

Namaku Clara

Namaku clara…

Entah bagaimana ceritanya ketika aku dilahirkan di dunia. Aku tidak mengerti sama sekali bahkan diusiaku yang sudah jelas-jelas dua dekade. Mungkin clara memiliki arti “klaran”, kesakitan. 

Orang tua angkatku bilang, seorang wanita yang masih muda dengan bayi merahnya mengetuk pintu rumah. Bibirnya yang pucat pasi dan tubuhnya yang dingin memohon pada kami untuk mengambil anaknya. Agar dia tidak merasa bersalah dan merasa tenang. Tenang apabila seorang penjaga telah berada disisi buah hatinya, si jabang bayi.

Jabang bayi atau bayi merah itu ini telah tumbuh dewasa. Menjelma menjadi gadis cantik yang telah dewasa dan menggemaskan. Gadis dengan lekuk indah dan bibir merah menawan serta tubuhnya yang ramping ditambah otaknya yang cerdas itu ternyata aku…

Aku…
Aku…
Aku…

Harus berkata tentang apa lagi aku?

Namaku Clara…

Hasil kesakitan ibu yang melahirkanku dan membuangku karena ketidakberdayaannya.