post Istimewa

Jumat, 04 April 2014

Tanyaku Bunda



Bunda, bisakah engkau hitungkan umurku?
Apa aku sudah cukup dewasa untuk mengerti?
Apa aku memang harus memilih jalanku sendiri?
Bunda, aku tidak apa-apa mungkin

Kali saja engkau mau mendengar jeritanku
Mungkin engkau sudah menarikku dari tempat ini
Ya, aku percaya bunda
Kau adalah orang paling tulus didunia

Sesungguhnya aku tidak tega unvtuk berkata-kata yang sedemikian rupa
Aku hanya ingin kau tau tentang hidupku
Tapi aku tak tega
Bukankah tunas baru butuh perjuangan untuk terus tumbuh besar?

Bunda, aku rindu senyumanmu
Aku rindu pelukan hangatmu
Aku rindu ketika engkau memijat tubuhku yang letih

Bunda, semoga suatu hari nanti aku dapat membalas
Hingar bingar, tawa, air mata, harapan, kecewa
Dan sejuta perasaanmu atasku dengan sebuah senyum dan tawa kebahagiaan

Bunda, aku hanya ingin kau mengerti
Aku sudah besar dan siap berlari mengejar mimpi
Malang, 5 April 2014