Saat semuanya berlalu, apapun yang akan kamu lakukan tidak
bisa merubah masa lalu itu. Semua kalimat pengandaian hanya akan menjadi sampah
belaka. Mentari yang telah bersinar tak mungkin akan putar balik ke
kedudukannya semula. seperti itulah masa lalu, harap tak perlu kau risaukan.
Karena dia memang benar-benar telah berlalu.
Lalu, dengan senjata mata pena kau mulai menulis. Mulai
merajuk seperti bayi yang kehilangan ibunya. Kehilangan kehangatan saat
benar-benar dibutuhkan. Senjata itu merupakan alat terakhir yang kau punya.
Dengan membabi buta, kamu tulis semua suka duka… bukankah itu telah berlalu?
Lalu kenapa harus dipikir ulang.
Yang lalu adalah pijakan, sekuat apa pijakanmu? Kuat? Kalau
merasa rapuh, saat ini adalah saat yang terbaik untuk menguatkan pijakanmu
dengan membuat sebuah cerita yang mengharubirukan…
Sometimes, akal sehat tidak selalu bekerja. Hati mengambil
alih tanpa permisi. Tapi kamu bukan seorang Skizovernia kan? Kamu tetap utuh
satu kan? Bukan orang yang mudah lupa, dan
pemecah pribadi yang buruk. Aku tau bahwa kamu tetap satu.
Somewhere..