Jikalau kamu berkata masalah “Kualitas”…
Tulisan saya tak ubahlah sebagai coretan belaka, yang
membacanya pun hanya menghasilkan kebosanan.
Seorang pawang sakti seperti editor di sebuah majalah dan Koran
pasti akan menyerahkan kembali ketika naskah-naskah saya hendak saya serahkan. Atau
mungkin naskah itu masih ada di tangan saya dan belum sempat saya ulurkan. Berbicara
kualitas itu tak ayalnya seperti seorang petani dan perahu.
Apa hubungannya? Haha… sangatlah jauh. Like hah… A. hendak menulis haha pun masih banyak menggunakan
titik dan menyisakan A terakhir buat berpijak sendiri. Kualitas… gurauan abang
kali ini bener-bener gila! Masa tulisan saya dikaitkan sama kualitas. Ya jelas
jauh berbeda.
Kalau “Kuantitas”?
Sama halnya dengan penuturan saya sebelumnya. Kuantitas yang
mana yang bisa saya banggakan. Menulis pun saya tidak bisa sepanjang jalanan
yang notabene panjangnya bukan main. Atau postingan saya yang tiap hari tanpa
putus. Bahkan sehari bisa menghasilkan beberapa judul. Bukan begitu, kualitas
saya dalam menulis pun tak ubahnya kulit mete. Kalau lagi pintar, otak sedang
fresh. Karyanya jadi bagus dan numero uno. Ya, kulit mete yang diolah jadi
bhan bakar pesawat terbang terus harganya puluhan juta per ton. Tapi kalau lagi
asal nulis, emosional, terburu-buru, hasilnya ya kayak sampah. Sampah tulisan
yang saya pajang didinding blog saya saat ini. Haha… kayak kulit mete yang mau
diolah jadi bahan bakar pesawat terbang tapi gak punya Teknologi dan SDM yang
T.O.P.B.G.T. jadilah kulit mete Cuma dihargai Rp 700.00,-/kg.
Bukan berniat merendah apalagi terbang keawang-awang sampe
njebolin genting ya. Kualitas dan kuantitas tulisan saya tidak bisa diragukan. Cuma
membuat pening kepala saat membacanya. Pening
pun biasa, kalau ketambahan muntah? Lha wong editor cerpen yang saya serahkan
tulisan saya ini, belum saya ulurkan, beliau sudah bilang “terima kasih, maaf
nggak terima sumbangan mbak”.
Gila kan! Makanya jangan baca tulisan saya bung. Tapi ambil
sejuta makna tersurat yang mungkin panjenengan belum pernah berfikir tentang
hal ini sebelumnya. ~(v.v~)*