Tadi sewaktu bangun pagi, Udara dingin terasa menusuk tulang. Akhir
bulan July masih saja sedingin cuaca di Batu, Malang. Padahal ini kan di
Jember, Dataran rendah yang selalu panas menyengat di siang hari. Mau tak mau
untuk mengurangi rasa menggigil, aku menyambar selimut tebal disampingku. Tidur
di sofa juga selalu meninggalkan rasa sakit di kepala, rasanya ruang tamu ini lebih
dingin dari kamar tidurku yang serupa kapal pecah akibat diterjang Tsunami
pakaian belum terlipat. Beruntungnya bangun pagi ini, Orang tuaku sudah pergi
ke sawah memetik daun Tembakau. Jadi masih ada waktu untuk sejenak bermalas - malasan
dengan selimut.
Bangun sepagi ini ngapain? Udara dingin, kepala sakit dan nggak bisa tidur lagi. Akhirnya aye pergi ke kamarku mengambil Laptop yang biasa ditaruh di atas meja. Laptop yang semakin berdebu karena jarang tersentuh -_-. Aye bawa ke ruang tamu, kubuka dan menekan tombol On-nya. Masukkan Password, tunggu 2 menit trus colokin modem lelet yang paling berbakti ini. Huhu… connect ke Internet dan seperti biasa. membuka sejumlah akun-akun sosial media yang punyaku. Berurutan mulai dari Facebook, Twitter, Kompasiana, Backpacker, Gmail – gmailku, Blog, Siakad, dan beberapa Newsletter Promosi.
Pantengin Facebook, mulai dari beranda paling atas sampe yang paling bawah. Postingan yang nggak guna, postingan penuh dengan harapan, celaan sama yang lagi asik-asiknya Pamer. Itu alasan mengapa facebook selalu dibuka no 1, tapi jarang buanget up date status. Soalnya lebih banyak nggak guna dari pada manfaatnya. #woyooo
Di tengah – tengah deretan posting, nemu postingan yang bikin Ati #Nyess –ek. Haha.. postingan datang dari seorang tetua di Malang yang biasa aye panggil Bang Romdan. Awalnya sih liat postingan itu berasa kayak bagaimana gitu liat judulnya. “Que Sera Sera”. Familiar banget kan?!. Yang hobi pantengin Tv pasti sering liat iklan ini dah. Aye berani jamin, kalau kalian pada tau tuh arti liriknya. Bisa nangis darah deh. Ciyusss loh ~(*v*~)”
Bangun sepagi ini ngapain? Udara dingin, kepala sakit dan nggak bisa tidur lagi. Akhirnya aye pergi ke kamarku mengambil Laptop yang biasa ditaruh di atas meja. Laptop yang semakin berdebu karena jarang tersentuh -_-. Aye bawa ke ruang tamu, kubuka dan menekan tombol On-nya. Masukkan Password, tunggu 2 menit trus colokin modem lelet yang paling berbakti ini. Huhu… connect ke Internet dan seperti biasa. membuka sejumlah akun-akun sosial media yang punyaku. Berurutan mulai dari Facebook, Twitter, Kompasiana, Backpacker, Gmail – gmailku, Blog, Siakad, dan beberapa Newsletter Promosi.
Pantengin Facebook, mulai dari beranda paling atas sampe yang paling bawah. Postingan yang nggak guna, postingan penuh dengan harapan, celaan sama yang lagi asik-asiknya Pamer. Itu alasan mengapa facebook selalu dibuka no 1, tapi jarang buanget up date status. Soalnya lebih banyak nggak guna dari pada manfaatnya. #woyooo
Di tengah – tengah deretan posting, nemu postingan yang bikin Ati #Nyess –ek. Haha.. postingan datang dari seorang tetua di Malang yang biasa aye panggil Bang Romdan. Awalnya sih liat postingan itu berasa kayak bagaimana gitu liat judulnya. “Que Sera Sera”. Familiar banget kan?!. Yang hobi pantengin Tv pasti sering liat iklan ini dah. Aye berani jamin, kalau kalian pada tau tuh arti liriknya. Bisa nangis darah deh. Ciyusss loh ~(*v*~)”
When I was
just a little girl
I asked
my mother
“What will
I be? Will I be pretty?, will I be rich?”
Here’s what
she said to me:
“Que Sera
Sera
Whatever will
be will be
The future’s not ours
to see
Que
sera-sera
What will
be will be……..
(Dulu ketika aku masih seorang gadis kecil
Aku bertanya pada ibu
“aku akan jadi apa di masa depan? Apakah aku
akan jadi cantik dan kaya?”
Beliau pun berkata padaku:
“Que Sera Sera
Apapun yang akan terjadi terjadilah, masa
depan bukanlah hal yang perlu kita takutkan
Que Sera Sera
Apa yang akan terjadi terjadilah”)
Dalam bahasa
Arab, kita mengenalnya dengan Kun Fayakun. Apapun bahasanya, makna yang ada
dalam lirik lagu ini benar - benar menyentuh banget. Seorang anak kecil aja punya
kekhawatiran dengan masa depannya. Mungkin sebagian dari kita pun juga begitu. tentang masa
depan mah siapa yang tau atuh. Namun bisa kq kita membuat masa depan jadi milik kita. Aye...
Que sera sera ini di adopt dari you tube, kebetulan isinya dari pengiklan Asuransi. Tapi cukuplah
untuk mewakili beberapa linangan air mata. Tadi pun sewaktu membuka link itu,
kebetulan adik perempuanku yang masih 9 tahun duduk disampingku. Dia juga lihat
Que sera-sera dengan mata berkaca kaca. Pasti dia tahu maknanya batinku. Dalam video yang aku lihat itu ada Shoot anak-anak penyandang cacat. Sebagai
seorang yang Alhamdulillah sempurna
secara fisik, aye yakin dah klo kekhawatiran mereka lebih tinggi tingkatannya
dari kita yang sempurna. Tapi nada mereka berbaur penuh Semangat. Sungguh, nih video bikin mewek sampe aye nulis ini di malam hari.
Que sera sera… Jangan Khawatir, masa depan ada di depan kita \(~v~)/
Oia, lagu
ini dipetik dari Original Soundtrack-nya film Alfred Hitchcock loh. Film-nya
udah lama alias “Lawas”. Tetep stay tune nyari nih film, Motivasinya luar
biasa. film…film.. mana film…*=*