post Istimewa

Selasa, 01 Juli 2014

Sejenak Melihat

Untuk sejenak mari kita lupakan etika menulis dan hal-hal yang membatasi diri. Aku tau besarnya kemarahan dan rasa jengah kalian ketika kita harus berhadapan dengan dia. Namun diatas kemarahan yang membara, kalian lupa…

Lupa mengarahkan bara kemarahan, hingga yang terjadi. Adalah manusia tanpa dosa yang menanggung amarahmu.

Sejenak mari kita lupakan rasa rendah diri, rasa yang membuat kalian merasa aman ketika berada dalam suatu posisi. Rendah diri bukan berarti mencari jalan aman, rendah diri hanya rasa yang timbul saat kamu mencoba menerima belas kasih orang lain.

Masihkah kau ingat dengan caramu bernafas? Atau berapa hembusan nafas yang kau tarik ulur dalam semenit?

Kita boleh diam, bukan berarti  lupa dan tidak peduli. Cuek, acuh tak acuh hanyalah julukan yang diberikan pada mereka yang tidak peduli, bukan diam.

Sejenak saja… mari kita merasa hebat dan meyakinkan diri sendiri. Kita kuat, strong men, pintar, kita hebat, kita kaya hati dan kita tetap manusia. Manusia yang mengumpulkan segala daya untuk menerobos halangan di depan mata.

Aku yakin dan aku percaya….
Aku Kuat, Aku Hebat dan Aku Peduli…
Dan aku…. Siap menyongsong Skripsi..

Yeah,,, mari sejenak melihat diri sendiri. Sudahkah kita cakap untuk berbuat?


Skripsi…. Aku datang J