post Istimewa

Jumat, 25 Juli 2014

Tanah Surga


~~Tanah air ku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidakkan hilang dari kalbu
Tanahku yang kucintai
Engkau kuhargai~~

       Disinilah… ditempat ini (#tunjukhati) telah disemayamkan nama yang harumnya lebih wangi dari sekuntum mawar merah. Suatu tempat dibumi yang berlimpahan jutaan rahmat, disini terhampar sawah yang menghijau, kebun-kebun kelapa sawit yang luas, hutan-hutan yang masih pekat dengan gunung berapi yang tinggi dan hamparan langit biru nan cantik serta lautnya yang sangat luas tak terkira. Ditempat inilah saya tumbuh menjadi insan manusia yang pemalas, lantaran kesuburan dan kemasyuran memacu otak manusia menjadi miskin akal dan menyepelekan banyak hal. Seperti teori seorang filsuf dari Inggris yang telah saya lupakan namanya, bahwa kekayaan alam yang dimiliki suatu bangsa menjadikan rakyatnya kurang kreatif dalam mengolah hasil bumi. Nahasnya,,, saya telah menjumpai tempat itu, tepat dibawah kaki saya berpijak…. Indonesia.

       Rasanya aku menyesal telah mengetik paragraf pembuka seperti itu!. Sungguh, tadi pikiranku sangat jernih untuk mengukir kata-kata yang indah. Tapi jari-jariku sendiri menghianati pikiranku dan malah murtad. OMG… how could it be..

       Saudara, apa yang anda pikirkan tentang Surga bila saya memberi pertanyaan untuk mendefinisikan tanah surga? Misalkan tanah, bagi saya tanah adalah tempat dibumi yang dapat kita pijak dan dapat kita tanami  tumbuh-tumbuhan. Lalu Surga. Menurutmu apa artinya?

       Sederhannya, mungkin surga adalah tempat yang dipenuhi dengan keindahan yang tiada tara dan tidak tergambarkan dengan tempat di bumi sebelumnya. Actually, Surga adalah tempat yang dijanjikan Tuhan untuk kita karena kebaikan kita. Bisa jadi kan? Lalu kalau tanah surga?

Kemarin: -> Beberapa kali mengikuti proses latihan saat penggarapan naskah “Balada Sumarah” sekitar akhir bulan juni lalu berhasil memompa semangat nasionalisme kami semua, para kru sumarah. Pertunjukan emosional itu dijejali lagu Tanah Airku, sepintas lirik yang telah saya tulisakan diatas. Coba deh kalian dengarkan sambil merem! Pasti klo nggak tambah semangat ya tambah ngantuk. Haha…

Tanah Surga….,
Saya harap, saya telah menginjaknya dan berbangga hati karna tuhan memberikan saya tempat yang sangat mahsyur dengan kekayaan alam yang melimpah, sinar matahari dan suhu yang bersahabat, juga teman-teman yang sangat mendukung seperti kalian semua. Sempurna dengan adat budaya ketimuran. Mungkin saya yang merasa sempurna dan bahagia, lalu saudara saya yang lain? Tinggal di pulau Jawa dengan infrastruktur yang memadai, akses kesehatan, pendidikan, sarana dan prasarana umum yang tidak perlu diragukan lagi. Dapat bertemu dengan “Manusia” dimana-mana. Apalagi sinyal yang stay on sukses bikin kita up date informasi dengan selisih sepersekian detik, BbuuUuMMMmmm….. semua orang tau apa yang baru saja terjadi di tempat lain. Luar biasa…

       Masih di tanah surga, tempat yang menawarkan persahabatan. Menurutmu, apakah teman-teman kita, saudara-saudaramu yang bermukim diwilayah terpelosok negeri ini serta yang berada di perbatasan antara dua negara sana. Apakah mereka masih menyebutnya tanah surga? Tempat yang ramah dan bersahaja? Masihkah?


       Ya, tanpa perlu menjawabnya. Saya rasa telah saya temukan tujuan dari masa aktif umur saya saat ini. Berbekal kemampuan dari studi-studi ekonomi pembangunan dari perkuliahan, saya harap akan berguna untuk ikut membangun negeri. Untuk tanah surga yang telah menjamin hidup saya selam 4 tahun dan surat dari orang nomor wahid di republik ini. Saya semakin bersemangat,,,

       Kurang satu tahun lagi setelah ini, saat tugas paling akhir dunia akademis terlampaui dan gelar itu,,, gelar itu yang akan mengantarkan pada gerbang cakrawala takdir saya. Hidup dengan mereka yang terpinggirkan sejak lahir. Terpinggirkan bukan karena kemauan mereka, tapi karena takdir yang dipilihkan tuhan untuk mereka.

Owh,,, lihat! Didepan sana!


Bukankah menyenangkan bila hidup ini dihabiskan untuk berbagi bersama >.<