post Istimewa

Rabu, 22 Mei 2013

Aku mulai bercerita


Aku mulai menulis lagi. Ketika tiba pada waktunya kita harus hidup dengan kata-kata, maka aku akan hidup. Ketika kita harus hidup dengan air mata, aku juga akan tetap hidup. Ini hanya sebuah perumpamaan tentang kehidupan. Aku menulis cerita ini dengan kesadaran mengambang. Aku menulis tanpa ada sabotase, tutup menutupi, mengharubirukan, menjatuhkan maupun mewarnainya dengan pelangi kata-kata agar terlihat indah. Tidak. percayalah. Aku menulis ini dengan sangat sadar. Aku sekedar memberitahumu tentang sebuah kejadian yang pernah menimpaku. Ini kutulis dari sudut pandangku. Aku tidak sedang tersakiti, bahagia, terharu, bersemangat dan tidak sedang terjangkiti virus-virus pendapat yang meracuni pikiranku.
Aku tidak tahu dari mana ini berrmula. Aku tidak mempunyai hasrat untuk mandi dalam lumpur yang bisa menenggelamkanku ataupun euphoria kebahagiaan yang akan kuterima. Aku merasa bahwa ini bukan sepenuhnya salahku. Bukan atas sepemahamanku. Ini adalah sebuah sistem yang pada akhirnya sedikit mengganggu dan menghancurkan beberapa hari tenang di libur panjangku. Aku sedang ingin bercerita tenatang topeng-topeng yang digunakan oleh orang-orang disampingku. Aku sedang ingin bercerita tentang hitam putih pikiran-pikiran dan kondisi-kondisi orang-orang yang berhasil mengganggu ketenangan tidurku. Aku sebenarnya sudah muak dan ingin muntah. Namun masih banyak orang yang telah menyumbat darahku, amarahku dan bahagiaku hingga aku masih tetap berjalan hinggi kini.