Pas lagi bersihin ms. Word, nemu nih cerita yang aku tulis pas jadi Maba 3 tahun yang lalu. hehe... here they are...
Cerita yang kutulis pagi
ini berbeda, tapi masih tetap karena aku pengarangnya. Cerita ini tentang
dilema mahasiswa baru yang baru pula mencoba hidup jauh dari keluarganya. Apa
kalian punya sedikit rasa penasaran tentang dilema maba? Atau mungkin mau berbagi
pengalaman tentang dilema maba? Klo tentang yang terakhir ini harap disimpan
dulu ceritamu dan dengarkan curhatanku saat masih menjadi mahasiswa baru. Jika
kalian menganggapnya biasa, aku juga biasa, hanya terasa sesak dalam raga,
kawan dengarkan jeritanku pagi ini.
Minggu
pagi ini saat waktu istirahat para mahasiswa dari bangku kuliahnya. Waktu yang
seharusnya lebih banyak memberikan kesan yang menyenangkan pada mahasiswa
junior ini, tapi tak dinyana, hal ini tidak terjadi. Diminggu pertama bulan oktober
dan masih ditahun yang sama saat strata sosialku naik menjadi mahasiswa. Kost
tempat aku berteduh sementara sangat menyebalkan. Air tidak mengalir sejak sore
saat sebelum aku sampai kekosan setelah hang out bersama kawan-kawan sejurusan.
Kau
tau kawan, ini sungguh gila, aku outbond seharian di arboretum. Bermain air dan
tanah. Merangkak, memanjat, berlari, berkoar-koar dan tertawa lepas seharian.
Aku sangat senang. Selain tempat yang kami tuju sangat jauh, sekitar sejam
ditempuh dengan truk terbuka. Rasanya senang sekali. Banyak kujumpai
kawan-kawan baru sejurusan. Mereka baik-baik dan ada yang berbeda dengan
kawan-kawan baruku itu.
Ada
yang narsis macam aku ini, ada yang centil macam wanita penggoda, tapi tetep,,,
dia juga baik. Ada yang membawa kantong ajaib mirip doraemon fungsinya, yang
dari dalam kantungnya keluar bermacam-macam makanan yang enak-enak. Wien
namanya. Ada banyak yang ganteng rupanya, ayu parasnya, gokil anaknya, yang
suka koar-koar, yang kecil seperti murid SD, yang mulutnya penuh kata khas
orang jawa timuran yang berarti sayang, kau tau kan cok?
Dijembatan
indah di arboretum itu kami berfoto, dan akan kami share di fb. Dengan
balon-balon yang berjatuhan kedalam, udara yang dingin bagiku, aku tak suka
kawan. Tapi kawan-kawanku bilang udaranya sejuk. Hanya ada dua kemungkinan,
mereka yang tidak sadar dengan udaranya atau aku yang memang aneh. Diarboretum
ada sebuah sumber mata air sungai brantas, airnya dingin bukan kepalang. Seperti air yang
disimpan dalam refrigenerator. Airnya terasa sejuk. Enak sekali harum air itu.
Saat bermain di outbond dikali untuk mengisi galon dengan botol-botol aqua yang
bocor dilingkar pinggangnya. Dingin merasuk tulang-tulang kakiku yang kubasuh.
Disepanjang
jalan menyusuri tapak langkah ke setiap pos terdekat. Kami disapa slalu oleh
bunga kupu yang bunganya sebesar setengah lingkaran bola. Berwarna biru
keputihan. Bukit-bukit yang hijau, pohon-pohon yang indah, hijau dan
menyegarkan mata. Aku suka sekali Arboretum, memberikan kesejukan tersendiri pada
hati yang terus menyebut nama tuhan.
Ada
sebuah permainan yang bakal terkenang disana, permainan sebelum kami bermain
air. Kami bermain urutan tercepat. Yang
pertama, dalam 10 detik kami harus sudah bisa berbaris mengurutkan abjad nama,
10 detik kedua mengurutkan jumlah mantan pacar. Dan kau tau kawan, siapa di
baris paling kanan dan kiri dan berapa banyak mantannya? Aku kasih tau ya, yang
berada dipaling kanan itu aku, Rosita dengan jumlah mantan 0, dan paling kiri
cowok, si ayus atau binar mungkin, dengan jumlah mantan 17 cewek. Keren banget
ya!
Permainan
kelereng sendok pun juga demikian, aku urutan 2 terakhir, dan yang aku gandeng
temen se-offeringku. Kami bergandengan lumayan erat timbang yang lain,
secara…kawan-kawan baruku teman yang berlainan offering. Tentu kami lebih
mengenal teman sekelas kami kawan.
Lalu
ada satu masa dimana saat itu waktu Ishoma, ada lebih dari sejam. Aku makan
siang dengan teman-teman sekelompok “surplus”. Makanan yang sangat besar
porsinya, berhubung setelah pulang menjelajah, kami makan cilok. Hingga makan
siang itu terasa sudah kenyang dan tak habis. Setelah makanan demi makanan tiap
anggota habis, kelompok kami pupus perlahan, akhirnya 3 dari yang terakhir
sebelum habis pula, aku berpamitan pada kawan-kawan baruku. Aku pupus akhirnya.
Kuajak
ruth untuk bergabung bareng 4 anak cowok offering k, dan kami berfoto bersama,
gila bersama hingga anggota kelas kami berkumpul sedikit demi sedikit hingga
semua berkumpul. Ada 1 kejadian memalukan yang menimpa temanku. Saat aku berada
ditengah lingkaran kami berfoto, seperti biasa layaknya kelas anak psykopat dan
autis berkumpul. Seorang teman kami si ardi datang dari arah belakang dan
tiba-tiba muncul didepan kamera saat foto akan diambil. Dan respect si niko
meloncat dari arah belakang menarik celana si ardi hingga celananya melorot.
Aku yang paling depan tidak tega melihat dan langsung menunduk sambil menutup
mata. Psykopat semua mereka,,,,Xixixi…
Kami
tertawa tiada henti. Kejadian lucu ini membuat perut kami sakit dan tidak jadi
foto akhirnya. Temanku si ardi pipinya berwarna semu merah. Dia malu bukan
kepalang, hanya saja dia tidak pandai berkata-kata. Kasihan dia, dia juga sih
yang tidak bisa diam. Si niko juga keterlaluan anaknya. Lalu juga ada foto-foto
yang dari arah belakang meloncat kedepan hingga yang eksen didepan jatuh
berguling-guling. Yang paling asik sih bila yang gendut, sijuan yang jadi
alasnya. Karna dia yang paling gendut. Tapi lama-lama kasian juga dia. Selalu
jadi alasnya anak-anak.
Berfoto
hingga puas, bergaya bebas tanpa batas. Asoy sangat ceritanya kawan. Andai kau
lihat sendiri. Mungkin kau juga akan tertawa sambil memegang perutmu dan
merasakan sakit ditulang pipimu karena tawa berderai yang tiada habisnya.
Kelompok yang banyak memancing perhatian kawan-kawan offering lain. Itulah
keistimewaan offering k. hwagagagagag
Waktu
memang selalu berputar dan terus maju, tak mau bergerak mundur. Dan cerita
kemarin menjadi kenangan outbond dan keluarga baru yang manis. Waktu kemarin
beranjak sore. Saatnya bagi kami meninggalkan Arboretum yang indah ini. Kabut
mulai turun kepuncak bukit-bukit yang tinggi. Udara bertambah semakin dingin.
Sore tanpa mentari yang muncul. Pemandangan terlihat semakin indah. Arboretum,
slamat tinggal.,.,.,.
Perjalanan
pulang yang terasa cepat dan pemandangan terlihat semakin indah saja. Tak
hentinya aku ucap puji syukur pada tuhan yang maha kuasa, ini sempurna sekali.
Dalam perjanan pulang itu aku temui seperti senter cahaya dari atas bukit.
Cahaya itu muncul ke permukaan dari atas langit dan langit tidaklah lebih tinggi dari pohon-pohon kelapa beberapa buah
yang disusun vertical.
Bay batu,,,, I wish i
can go here for several time again. Perjalanan yang terasa sangat cepat dan
melelahkan karna tidak duduk demi melihat kebun-kebun apel, sayuran dan tanaman
hias dan bunga-bunga yang berjejer di sepanjang kota Batu yang menanjak dan
dingin ini. Gunung berbukit-bukit, air sumber yang sejuk dan dingin yang enak ini.
Perjalanan yang sampai
dikota malang ini, kami dibawa berputar-putar melewati Brawijaya, Polinema. Aku
menghafal jalan agar kelak aku tak bingung bila berjalan dikota malang ini.
Hingga kami tiba di Universitas kami yang tercinta ini. Turun dari truk aku
bersama ruth duduk di pinggir jalan berharap ada yang memberi kami tumpangan.
Pada akhirnya setelah bergosip lama dengan juan, adri dan hendra. Kami pulang. Berjalan
dengan kepala yang pening.
Dan kau tau kawan,
tentang apa yang terjadi di kos sesampainya aku dikamarku? Tak ada air disini
yang aku jumpai. Secara,,, aku bermain dengan tanah dan air disana. Tapi pulang
akan mandi dengan badan yang kotor ini. Aku tidak temui satupun yang
menyenangkan. Mulai dari temenku yang akan aku tebengi tak bisa, yang akan aku
tuju tak ada. Aku hanya berdo’a pada tuhan, aku minta diberi kesempatan untuk
mandi.
Tuhan mendengar dan
berbaik hati mengabulkan do’aku. Aku bisa mandi walau dengan air yang sangat
sedikit ini. Aku minum obat dan tidur cepat malam ini. Bagaimanapun aku
bersyukur masih diberi banyak kesempatan oleh allah, tuhanku untuk
beraktivitas, berkesempatan melihat indahnya dunia. Kuliah gratis harus segera
usai.
Aku cinta tuhan dan aku
sayang semuanya, semoga orang yang kusayangi dijaga oleh allah, yang kubenci
semoga allah melapangkan hatiku. Dan yang berbaik padaku, semoga allah membalas
lebih dari yang diberikannya kepadaku. Tuhan maha cinta, dan cinta haqiqi itu
hanya untukmu, Allah tuhanku….