post Istimewa

Senin, 12 November 2012

Secret Admirer


Entah apa yang saya pikirkan malam ini. Mungkin karena terlalu banyak kesibukan mengerjakan tugas. Yah, membuat makalah untuk presentasi besok rabu. Padahal ini lagi sibuk-sibuknya, tapi masih sempet juga terlintas pikiran-pikiran yang membutuhkan sebuah Ending.

Bagaimana kalau suatu ketika kamu dihadapkan pada keadaan dimana ada seorang secret admirer. Kamu tanpa sadar disukai seseorang yang bener-bener sangat suka dengan tulus, tapi dia nggak pernah ngungkapin. Jangankan ngomong, kalaupun berpapasan bisa mengucap sepatah dua patah kata itu seperti melihat Sunrise di pantai Sanur. Indah banget,, kesemsem sampai ingin lompat-lompat terus bilang apa aja yang ada di kepala. Seneng ya pastinya kalau ada secret admirer, ada yang memperhatikan dari jarak jauh. Mungkin aja perhatian about apa dia udah makan, udah bangun tidur, tetep sehat, atau apa dia sedang sakit sampai mau menjelang nafas terakhir?. Oops,, yang terakhir terlalu horror disebutkan.

Masalahnya saat ini, bukan dari posisi sebagai pemilik secret admirer, melainkan jadi secret admirer-nya sendiri. Hmm, rasanya itu berat banget. Mau ngomong susah, nggak ngomong malah jadi gondok di hati. Ahaha,, baru kali ini ada gondok di leher bermigrasi ke hati manusia -_-*.  Tapi serius loh, jadi pemuja rahasia itu sangat tersiksa sekali. Loe kagak bisa ngomong, Cuma bisa mandang jarak jauh, bisa ketemu aja syukur apalagi sampe papasan terus ngomong apaan gitu. Yah, walaupun mungkin Cuma ada dua pertanyaan yang jawabannya Cuma IYA dan TIDAK.

Pengalaman dari tahun-tahun terdahulu sebagai pemuja rahasia atau bahkan as cinta dalam hati menjadikan “saya” bisa bertahan untuk menyukai seseorang dari tempat yang terjauh sekalipun. Altought I can see you from your back side, its make me feel happy than nothing. Bayangkan aja ya, kamu dan dia mempunyai suatu tempat persinggahan yang dibatasi sebuah tembok. Artinya tempat loe tetanggaan, sering liat karena kadang pas aja moment keberadaannya. Loe ada pas dia ada di tempat itu dan berlangsung selama berbulan-bulan sampe dia bakal lulus semester depan. Apa yang kamu rasain?

Udah, gak usah dibahas. Mungkin Cuma itu cerita galau saya malam ini. Saya mungkin juga kurang bisa menyikapi perasaan macam ini. Namun, bagi saya menjadi secret admirer itu bisa membuat kita rajin berdoa sama Tuhan supaya Tuhan berkenan mengenalkan saya pada dia (ahaha). Itu saja, tidak kurang dan banyak lebihanya. Smoga saja dia itu jodoh saya, semoga saja dia itu bisa jadi penyemangat saya sekalipun Cuma pengagum atau mungkin dia itu bisa jadi obat saat pikiran ini penuh dengan tugas dan sebelum lulus udah bisa… yah kurang lebih seperti itulah jadi pemuja rahasia. Asal yang dipuja lebih dulu Tuhannya, bukan dianya. Hehe… d(*_*)b
SEMangat para PemUja Rahasia… . . . . naNAna…